KARYA PUISI 9A ROMANSA
Loncat ke pasir tak sama dengan loncat ke tanah
Karena buat hati indah
Dengan semilir angin sisi samudera
Owh....benang romansa
Yang terikat tali cinta
Seraya mencekik
Hitamnya Dewa Rahwana
Lihainya sang hati pemburu ketenangan
Meletakakan suara indah
Pada telinga-telinga penjemput bunga-bunga kehidupan
Tak ada maksud meletakkan harum terlalu jauh
Tapi bulan dan bintang pun
terasa ikut ke alam yang kami buat
Tak apa berenang dalam surga dunia
Dengan melihat indahnya ombak
Sekali saja menari dalam ombak kebahagiaan
Untuk mencari arti persahabatan
Seribu kali kau kan temukan arti kasih sayang
Sesama teman
MALAM YANG INDAH
Bulatnya si merah
Tampak dari ujung barat
Angin bertiup sepoi-sepoi
Nyiur pun melambaikan tangannya
Menikmati panorama langit
Yang indah
Detik demi detik si merah pun mulai terbenam
Warna langit yang kuning kemerahan
Akan terganti dengan warna hitam malam
Udara dan suasana yang dirasakan
Sangat berbeda dari yang kurasa
Dinginnya malam di sisi pantai
Membuat bulu tubuhku berdiri
Rumah kecil beratapkan parasit
Yang berbentuk segitiga menemaniku
Di malam ini
Hangatnya tubuh terasa di saat
Kumpulan kayu yang mengeluarkan si jago merah
Lantunan lagu-lagu merdu menghiasi malam
Tangan yang bertepuk ramai
Menghangatkan suasana
Seru, ramai, dan hangat yang kurasakan
Kebersamaan membuatku merasa senang dan gembira
Tak terasa hari pun semakin malam
Tenda-tenda yang berdiri di sisi pantai
Siap untuk dihuni
Dengan jaket yang tebal
Dapat melenyapkan tidurku
Malam itu tak akan kulupakan
KEMELUT KEHANGATAN
Sang Dewi
Malah termangu
Batu karang
Ikut membisu
Dan Sang Ombak
Turut membeku
Bisu!!
Beku!!
Angin semilir berlalu
Mengyeru
Yaa mereka layu!!!
Menjadi saksi bisu
Mengelototi pertunjukan sendu
Yang terkuak dalam kalbu
Dan masing-masingnya
Meletakkan di relung terdalam
Dawai gitar sungguh merayu
Dendang anak sungguh mendayu
Dalam kehangatan
Melantunkan kisah cumbu
Untuk semua yang kecandu
Dalam kepekatan
Mereka larut dalam kemelut
Kisah anak sungguh merajuk
KEINDAHAN PANTAI MALAM
Rembulan bercahaya terang
Keindahan alam sangat menakjubkan
Aku tertegun dan kagum
Melihat pemandangan malam
Ombak berlari kejar-mengejar
Berkilau disinari rembulan
Cahaya api unggun berkobar di tengah malam
Menghiasi pemandangan malam
Indahnya kebersamaan...
Hangatnya kedamaian...
Senangnya keramaian...
Kagumnya perasaan...
Lama kita bernyanyi dan berdendang
Diiringi petikan gitar yang merdu
Bersama kemesraan angin yang berhembus
Disela-sela malam yang menjadi kenangan
Kagum, indah, dan menakjubkan
Menatap pemandangan malam yang mempesona
Itulah ciptaan-Mu... Tuhan
KEBERSAMAAN MENJADI KENANGAN YANG INDAH
Hangatnya malam di tepi pantai
Serasa menyelimuti kebersamaan kami
Di tengah kegelapan malam
Bulan bercahaya dan tersenyum
Melihat wajah-wajah kegembiraan kami
Suara gitar nan merdu
Seakan mengajak kami untuk menyanyi
Gemuruh ombak pun
Seakan mengikuti kami bernyanyi
Lautan baru nan cantik
Seakan
Menjadi saksi dari kebersamaan ini
Aku tak akan melupakan
Kejadian yang indah ini
Dan akan menjadi kenangan
Hingga azal menjemputku
SENANDUNG MALAM
Rembulan bak intan di langit gelap
Dengan bintang yang kemerlap
Deburan ombak yang menyapu gundah
Namun membangkitkan gairah
Dengtingan nada gitar
Menjerit begitu menggelegar
Menyapa jiwa-jiwa yang terkapar
Untuk menari layaknya camar
Tawa, bernyanyi dan menari
Di pesisir permadani biru yang tampak lari
Dingin angin yang menyelimuti malam
Menusuk nadiku yang paling dalam
Sepercik si merah yang menyala, dan
Bergandengan bersama sahabat
Semua tampak lebih hangat
Semua terpadu laksana senandung malam
Seiring tarian jarum jam
Malam tambah mencekam
Rembulan pun ikut kelam
Dan jiwa-jiwaku terpejam
SOROT PERMADANI DI UFUK BARAT
Bulan, engkau laksana mahapatih di kesunyian dan kegelapan malam
Kau beri kehangatan di tengah-tengah desir ombak
yang menghantam pori-pori yang usam,
menusuk batang-batang jiwa yang keropos ini
Tatapan mesra wajahmu, semakin membuat kami hanyut
akan romansa kebersamaan
Engkau bak tabib yang mengobati raga
yang mulai dangkal ini
dengan radiasi penyelimut jiwa,
penyejuk ketenangan kalbu
Disaat letupan dawai-dawai kemesraan menghujam gendang telinga ini, kau lantunkan pula sorot indah bentukmu
kepada sang penikmat keindahan ini
Kami gundah..
Kami gelisah…
Ketika awan hitam seakan menutupi rupamu nan elok, menutupi sorot indah tatapanmu yang lancip
Batu karang, penghuni hamparan luas samudera biru ini
seolah melambai-lambai mengharamkan kau pergi
dari sudut fokus indera ini
Tuhan,
Jangan kau rampas permadani indah di kegelapan ini
Tetaplah kau disisiku
Selengkapnya, Download sekarang disini
0 Responses So Far: